Praktik Mistis Jawa Dalam Tafsir Nusantara: Analisis Penafsiran Minan Zuhri Dalam Tafsir al-Tibyān fī Tafsīr al-Qur’an

Nawwal Hikam, Muhammad Nabih (2024) Praktik Mistis Jawa Dalam Tafsir Nusantara: Analisis Penafsiran Minan Zuhri Dalam Tafsir al-Tibyān fī Tafsīr al-Qur’an. skripsi thesis, STAI al-Anwar Sarang Rembang.

[img] Text
Cover.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (779kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Registered users only

Download (774kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Registered users only

Download (757kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Registered users only

Download (840kB)
[img] Text
BAB 5.pdf

Download (547kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (564kB)
[img] Text
LAMPIRAN-LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB)

Abstract

Dalam perkembangan tafsir di akhir abad ke-20an, penafsiran cenderung menanggapi permasalahan sosial kemasyarakatan di masa penafsir hidup. Seperti permasalahan tradisi yang belum sesuai dengan syari’at Islam, pemerintahan, ataupun perekonomian. Penelitian ini bertujuan untuk membahas seputar tradisi di masyarakat yang berkenaan dengan mistis Jawa dalam surat al-Baqarah ayat 127 dan ayat 170 pada tafsir al-Tibyān fī Tafsīr al-Qur’an karya Minan Zuhri. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat deskriptif-analisis dengan menggunakan teori Amin al-Khulli: dirāsah mā haula al-Nas dan dirāsah mā fī al-Nas yang dicetuskan oleh Amin al-Khulli. Dirāsah ini akan menghubungkan antara teks dengan konteks, dimana suatu teks dibuat (produksi) dan terikat oleh kondisi ruang waktu. Penelitian ini menjelaskan penafsiran Minan Zuhri yang cenderung membahas beberapa permasalahan masyarakat sekitarnya, seperti tradisi slametan menggunakan sesajen, buang bubur di perempatan, dan lainnya. Minan Zuhri melarang tradisi tersebut karena dapat mendekatkan masyarakat pada kesyirikan dan sifat mubadzir. Makanan yang seharusnya disyukuri dan dinikmati terbuang dan sia-siakan sebagai persembahan makhluk gaib atau ruh nenek moyang. Tradisi tersebut perlu diubah menjadi tradisi yang lebih Islami dengan arahan tokoh agama dan kondisi lingkungan sekitar yang mendukung dakwah Islam. Kondisi lingkungan sekitar yang agamis secara perlahan dapat menyadarkan masyarakat sekitar agar lebih berpendidikan dan berwawasan keagamaan yang sesuai tuntunan Islam. Selain menjelaskan persoalan di daerah sekitarnya, Minan Zuhri ternyata juga menjelaskan persoalan yang terdapat di luar daerahnya. Hal ini sesuai dengan tujuan Minan Zuhri menuliskan tafsir ini, yaitu memberikan wawasan pada umat, bahwa tradisi tersebut tidak perlu dilakukan karena tidak sesuai dengan syari’at ajaran Islam.

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Living Qur'an
Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Nusantara
Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Pesantren
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Muhammad Nabih Nawwal Hikam
Date Deposited: 07 May 2024 04:52
Last Modified: 07 May 2024 04:52
URI: http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/989

Actions (login required)

View Item View Item