Nurcahyani, Fian (2018) KAJIAN SEMANTIK BINT AL-SYAṬĪ’ TERHADAP KATA AL-IFKU DAN BUHTĀN DALAM AL-QUR’AN. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.
Text
BAB I.pdf Download (397kB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (374kB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (450kB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (424kB) |
|
Text
sampul.pdf Download (530kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (128kB) |
Abstract
Skripsi ini mengkaji kata al-ifku dan Buhtān menggunakan metode semantik Bint Al-Shaṭī. tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan kata al- Ifku dan Buhtān serta perbedaan dan persamaan dari kata al-Ifku dan Buhtān. Dr. ‘Aisyah ‘Abdurrahman yang dikenal luas dengan nama samarannya Bint Al- Shaṭī’. Beliau adalah seorang mufassir wanita yang terkenal mengadopsi prinsipprinsip metode dari guru sekaligus suaminya yaitu Amin Khulli. . Bint Al-Shaṭī’ menggunakan metode semantik, yaitu metode yang berdasarkan analisis teks. Metode semantik dalam menafsirkan al-Qur’an yaitu, pertama, sebagian ayat al- Qur’an menafsirkan sebagian ayat yang lain, pada prinsip ini, Bint Al-Shaṭī’ telaten dalam melacak makna suatu ayat dalam ayat-ayat yang lain. Kedua, Prinsip Munasabah, yaitu mengkaitkan kata atau ayat dengan kata atau ayat-ayat didekatnya bahkan sangat mungkin dengan kata atau ayat yang jauh dari kata atau ayat yang ditafsirkan. Ketiga, prinsip al-ibrah bi umum al-lafẓ la bi khusus alsabab, maksudnya pertimbangan dalam menetukan suatu masalah harus berdasarkan pada redaksi dalil (al-Qur’an dan Hadis). keempat, setiap kata bahasa Arab al-Qur’an tidak mengandung sinonimitas (mutaradif). Berdasarkan penelitian kata al-Ifku dimaknai keterbalikan, kebohongan, pemutarbalikan fakta, kebohongan yang diada-adakan atau dibuat-buat. Sedangkan Buhtān dimaknai kebohongan yang sangat besar, melakukan tuduhan palsu untuk mengambil apa yang telah diberikan atau untuk mengancam, melakukan kebohongan dengan melempar tuduhan, mengherankan yaitu mengucapkan ucapan yang tidak benar. Adapun perbedaan dari kata al-Ifku dan Buhtān dalam menggunakan prinsip Bint Al-Shaṭī’dari kata al-Ifku dan Buhtān tidak ada dua kata yang memiliki arti yang sama (sinonim).
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | al-Ifku dan Buhtān, Analisis semantik Bint Al-Shaṭī’, Metode Penafsiran. |
Subjects: | Al-Qur’an dan Tafsir > Semantik |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) |
Depositing User: | Ms perpus staiwar |
Date Deposited: | 30 Jul 2023 07:42 |
Last Modified: | 05 Aug 2023 12:16 |
URI: | http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/55 |
Actions (login required)
View Item |