PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA AHMAD HASSAN TERHADAP PENAFSIRAN AYAT-AYAT TEOLOGI DALAM TAFSIR AL-FURQĀN: Analisis Hermeneutika Hans Georg Gadamer

Ulya, Himmatul (2022) PENGARUH LATAR BELAKANG SOSIAL BUDAYA AHMAD HASSAN TERHADAP PENAFSIRAN AYAT-AYAT TEOLOGI DALAM TAFSIR AL-FURQĀN: Analisis Hermeneutika Hans Georg Gadamer. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.

	Text SAMPUL DL.pdf Download (2MB)
	Text BAB 1.pdf Download (1MB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (811kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (926kB)

Abstract

Penelitian ini berusaha mengungkap pengaruh latar belakang sosial budaya Ahmad Hassan terhadap ayat-ayat teologi terutama dalam sifat dhatiyah Allah dalam tafsir Al-Furqān. Dalam skripsi ini, yang digunakan adalah metode kualitatif-deskriptif dengan metode kepustakaan (library research). Sumber primernya adalah Al-Furqān fī Tafsīr al-Qur`ān (Tafsir Al-Furqān) karya Ahmad Hassan, didukung sumber sekunder berupa buku, jurnal, artikel ilmiah atau tulisan yang berkaitan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan hermeneutika dari Hans George Gadamer sebagai alat analisisnya. Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa Ahmad Hassan dalam menafsiri ayat sifat dhatiyah Allah dengan menggunakan dua metode yaitu tafwiḍ dan takwil. Hal demikian dapat dilihat ketika dia menafsiri lafal “Yad Allah” cenderung memaknainya dengan tafwiḍ (apaadanya) yaitu “tangan Allah”, sedangkan dalam lafal “Wajh Allah” dimaknainya secara takwil dengan makna “keridaan Allah, zat Allah, diri Allah” dan dalam lafal “a‟yūn” dia juga mentakwilnya dengan makna “perhatian, pemeliharaan, dihadapan”. Menurut analisis teori Gadamer, penggunaan dua metode ini bisa dikatakan bahwa Hassan tidak konsisten dalam penafsirannya. Penyebab terjadinya inkonsistensi karena dia terpengaruh dengan ideologis Persatuan Islam (Persis) yang dianutnya dan ada keterpengaruhan juga dengan latar sosial budayanya. Jadi dalam penafsiran Hassan ada proses percampuran beberapa horison yaitu dari lingkup pemahaman Hassan, guru�gurunya, dan masyarakat sekitar.

Actions (login required)

View Item