PENAFSIRAN AYAT-AYAT BID‟AH DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA KARYA FIRANDA ANDIRJA

Mukarromah, Syifa Zahrotul (2022) PENAFSIRAN AYAT-AYAT BID‟AH DALAM TAFSIR JUZ ‘AMMA KARYA FIRANDA ANDIRJA. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.

	Text SAMPUL DLL.pdf Download (3MB)
	Text BAB 1.pdf Download (1MB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 2.pdf Download (1MB)
	Text BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (966kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (880kB)

Abstract

Tafsir Juz „Amma ini merupakan karya Firanda Andirja, salah seorang pendakwah muslim Indonesia yang berideologi Wahabi. Dalam mukaddimah tafsir dijelaskan tujuan ditulisnya tafsir ini ialah untuk menjembatani masyarakat dalam memahami ayat-ayat al-Qur‟an, khususnya juz „amma. Sebab dalam juz „amma terdapat surah-surah pendek yang biasa dibaca saat salat. Selain itu, tafsir ini ditulis dalam rangka menguatkan akidah umat Islam, sebab juz „amma banyak menyinggung tentang iman kepada Allah dan hari akhir. Menariknya dalam menafsirkan juz „amma ini ia mengangkat tema-tema bid‟ah dibeberapa ayat tertentu. Tema-tema tersebut di antaranya ialah tawasul, ziarah kubur dan syafaat. Hal tersebut kemudian menjadi latar belakang dilakukannya penelitian ini, untuk melihat kesesuaian hasil penafsiran dengan ayat yang ditafsirkan. Tulisan ini bersifat kualitatif dengan metode deskriptif-analitis, dan berlandaskan konsep tafsir takwil serta konsepsi bid‟ah. Pada akhirnya, penelitian ini menunjukkan bahwa penafsiran Firanda Andirja terkait ayat-ayat bid‟ah menghasilkan dua kategori, pertama penafsiran yang dikaitkan dengan syafa‟at tergolong sebagai kategori tafsir, sebab sesuai dengan konteks pembahasan ayat dan tidak meyalahi makna dhohir. Kedua penafsiran yang dikaitkan dengan ziarah kubur dan tawasul tergolong kategori takwil batil, sebab pemaknaannya keluar dari konteks ayat dan tidak sesuai dengan makna dhohir, akan tetapi juga tidak memenuhi syarat sebagai takwil sahih. Selain itu, penelitian ini juga menunjukkan bahwa praktik ziarah kubur, tawasul serta syafaat merupakan bagian dari adanya bid‟ah ḥasanah.

Actions (login required)

View Item