Alfiyani, Rina (2022) PENAFSIRAN AYAT-AYAT QIṢĀṢ DAN Ā SERTA RELEVANSINYA TERHADAP KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA DI INDONESIA. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.
Text
SAMPUL.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (963kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (501kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (611kB) |
Abstract
Secara garis besar praktik qiṣāṣ dan diyāt sudah ada sejak zaman Jahiliyah serta tidak terlepas dari kondisi social budaya masyarakat Arab pada saat itu. Sistem pidana yang menonjol pada hukum adat jahiliyah adalah menekankan pada keadilan pribadi dan balas dendam. Melihat ketentuan hukum qiṣāṣ bagi pelaku pembunuhan pada zaman pra-Islam tidaklah adil maka Allah menetapkan ketentuan terkait hukum tindak pidana berupa qiṣāṣ dan diyāt dalam al-Qur`an. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Q.S al-Baqarah ayat 178, 179, dan 194, Q.S al-Māidah ayat 45, dan Q.S n-Nisā‟ ayat 92 yang merupakan jawaban dari al�Qur`an terhadap persoalan tersebut. Penelitian ini mencoba menjelaskan penafsiran ayat-ayat qiṣāṣ dan diyāt serta relevansinya terhadap KUHP di Indonesia. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan menggunakan metode diskriptif analisis, serta menggunakan teorinya Baqir al-Sadr yang mengemukakan metode tematik yang ia sebut dengan metode ta hīdi. Karena metode tafsir ini berupaya menyatukan pengalaman-pengalaman manusia terkait realistis sosial dengan al-Qur`an. Ancaman bagi pelaku tindak pidana pembunuhan di Indonesia bervariasi, tergantung dari motif pelaku pembunuhannya yang ditetapkan melalui KUHP. Di Indonesia tidak ditetapkan hukum qiṣāṣ karena Indonesia merupakan negara hukum yang mempunyai aturan tertentu yang sudah ditetapkan dalam KUHP. Ketetapan KUHP bagi pembunuhan biasa menetapkan hukuman penjara paling lama lima belas tahun, pembunuhan dengan pemberatan diancam hukuman penjara seumur hidup atau penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun, dan pembunuhan berencana diancam dengan pidana mati atau pidana seumur hidup atau selama kurun waktu tertentu selama-lamanya dua puluh tahun penjara. Namun di dalam ketetapan hukum KUHP terlihat bahwasanya hanya memberikan keadilan bagi pelaku tindak pidana saja dan belum mengakomodasi dari pihak korban atau anggota keluarganya yang ditinggalkan.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Qiṣāṣ, iyāt, dan KUHP |
Subjects: | Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Maudlu’i |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) |
Depositing User: | Ms perpus staiwar |
Date Deposited: | 27 Aug 2023 14:00 |
Last Modified: | 27 Aug 2023 14:00 |
URI: | http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/336 |
Actions (login required)
View Item |