MANUSKRIP AL-MUKARRAR FĪ MĀ TAWĀTARA MIN QIRĀĀTI AL-SAB’I WA TAḤRIR : Kajian Kodikologi dan Beberapa Aspek Tekstologi

Hidayah, Fina Fitrohtul (2022) MANUSKRIP AL-MUKARRAR FĪ MĀ TAWĀTARA MIN QIRĀĀTI AL-SAB’I WA TAḤRIR : Kajian Kodikologi dan Beberapa Aspek Tekstologi. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.

	Text SAMPUL.pdf Download (1MB)
	Text BAB 1.pdf Download (657kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (687kB)
	Text BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (795kB)
	Text BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (604kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (631kB)

Abstract

Tulisan ini mengkaji naskah ilmu qirā`āt yang berjudul al-Mukarrar fī Mā Tawātara min Qirāati al-Sab’i wa Taḥrir dengan fokus kajian pada aspek fisik naskah, teks, dan analisis konteks yang melingkupi lahirnya naskah. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif, dengan pendekatan kodikologi,tekstologi dan sejarah. Dalam menganalisis data, langkah awal yang dilakukan adalah memberikan gambaran utuh mengenai aspek fisik naskah yang menjadi objek penelitian, kemudian melakukan analisis isi menggunakan pendekatan sejarah horizontal Muhammad Arkoun untuk mengetahui konteks sosial tertentu yang mengitari lahirnya manuskrip al-Mukarrar, serta kemungkinan keterkaitan dan keterpengaruhannya dengan ruang sosial dan budaya pada masa tertentu. Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi naskah al-Mukarrar cukup baik, lengkap, dan seluruh tulisannya masih dapat terbaca dengan jelas. Alas naskah berupa kertas Eropa dengan cap kertas PROPATRIA, dan cap kertas tandingan GR (Georgius Rex). Tahun penyalinannya diperkirakan sekitar awal abad ke-19. Terdapat informasi bahwa hingga akhir abad ke-20 tidak ada satupun kitab qirā`āt yang diajarkan kepada para pelajar di Nusantara. Namun, keberadaan naskah al�Mukarrar di tengah hubungan intelektualisme antara ulama Nusantara dengan Timur Tengah yang semakin terbangun secara solid dan masifnya tradisi tulis�menulis di berbagai pesantren, dengan sendirinya menjelaskan bahwa sebelum abad ke-20, telah terjadi aktivitas belajar-mengajar mengenai ilmu qirā`āt, yang pada gilirannya mendorong munculnya kebutuhan untuk menyalin naskah dalam bentuk tulisan tangan (manuscript).

Actions (login required)

View Item