PENGGUNAAN DAN PERAN REFERENSI DALAM PENAFSIRAN KITAB AL-QUR’ĀN AL-KARĪM WA TAFSĪRUHŪ DEPAG RI

Hakimah, Siti Nurul (2020) PENGGUNAAN DAN PERAN REFERENSI DALAM PENAFSIRAN KITAB AL-QUR’ĀN AL-KARĪM WA TAFSĪRUHŪ DEPAG RI. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.

	Text 2_BAB I.pdf Download (277kB)
	Text 3_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (292kB)
	Text 5_BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (382kB)
	Text 4_BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (344kB)
	Text 1_HALAMAN AWAL.pdf Download (3MB)
	Text 6_BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (232kB)
	Text 7_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (202kB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tentang referensi penafsiran Alquran yang digunakan dalam sepuluh ayat surah al-Baqarah dari Kitab Al-Qur’ān Al-Karīm wa Tafsīruhū. Kajian ini dirasa perlu dilakukan sebab keberadaan referensi sangatlah penting dalam penafsiran Alquran. Hal tersebut disebabkan oleh beberapa kandungan Alquran yang tidak dapat dijelaskan tanpa merujuk pada riwayat ulama salaf seperti halnya sabab nuzūl. Oleh karena itu, penulis bermaksud untuk mengkaji referensi penafsiran yang terkandung dalam Kitab Al-Qur’ān Al-Karīm wa Tafsīruhū sebagai tafsir resmi yang dikeluarkan oleh Departemen Agama Republik Indonesia (Depag RI) untuk mengetahui peran dari referensi yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini termasuk kajian kepustakaan (library research) dengan hasil penelitian berupa data yang bersifat deskriptif dan menggunakan teori dari Dr. Musā’id bin Sulaimān al-Ṭayyār yang memiliki inti bahwa tafsir dilihat dari referensi penafsiran dibagi menjadi tiga jenis yaitu: tafsir naqli, tarjīḥī dan takhyīrī. Melalui teori tersebut diketahui bahwa dari sepuluh ayat surah al-Baqarah yang dikaji terdapat delapan referensi penafsiran dengan masing-masing darinya memiliki peran berbeda yang dibagi menjadi dua yaitu sebagai penjelas makna dan sebagai referensi yang hanya ditampilkan kembali. Selain itu, terdapat ayat yang penafsirannya tidak menyertakan referensi sehingga penulis mengindikasikan adanya dua kemungkinan yakni tafsir tersebut tergolong penafsiran yang sudah diketahui (mafhūm) atau tergolong tafsir baru (tafsīr al-jadīd).

Actions (login required)

View Item