Farhan, Rivki Lutfia (2022) ANALISIS”KATA”AL-DĪN”DAN”AL-MILLAH”DALAM AL-QUR’AN” Kajian al-Wujūh wa al-Naẓā’ir. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.
Text
1-ABSTRAK_compres.pdf Download (859kB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (940kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (806kB) |
Abstract
Skripsi ini berusaha menganalisa makna kata”al-dīn”dan”al-millah dengan menggunakan kajian al-wujūh wa al-naẓā’ir. Dari keseluruhan kata al�dīn”dan”al-millah setidaknya ada dua pokok permasalahan yang akan digali pada skripsi ini yaitu, mengetahui apa yang dimaksud dengan al-wujūh wa al-naẓāir. Dan memahami makna dari kata al- dīn (الدين(, dan kata al-millah (الملة(. Teori ini akan digunakan untuk memaparkan kata al- dīn (الدين(, dan kata al-millah (الملة(, menurut pandangan ulama ahli tafsir, kemudian mengklasifikasikan makna dari kedua ayat tersebut menggunakan teori al-wujūh wa al-naẓā’ir. Secara definisi al�wujūh, adalah kata yang kontruksinya sama, baik dari segi susunan bentuk maupun peletakan hurufnya, yang bisa kita temukan dalam berbagai ayat, namun makna yang terdapat di dalamnya bisa diartikan secara beragam. Selanjutnya al�naẓāir ialah dua kata atau lebih yang terdiri dari bentuk kalimat dan huruf yang berbeda dan juga terletak pada ayat lain, akan tetapi maknanya satu. Dalam al-Qur‟an kata al-dĪn (الذيه (dan segala bentuk derivasinya berjumlah 92, dan berada dalam 82 ayat. Adapun untuk kata al-millah (المللت (sendiri mempunyai setidaknya terdapat pada 15 ayat. Dari keseluruhan kata tersebut setidaknya kata al-dĪn (الذيه (mempunyai lima makna yang berbeda, dan untuk al-millah (المللت( mempunyai dua makna yang berbeda. Kata al-dĪn (الذيه (dalam al-Qur‟an memiliki lima makna. Pertama, bermakna tauhid. Kedua, al-Ḥisāb atau Hal-hal yang Berkaitan dengan Kiamat, seperti hari pembangkitan, hari pembalasan, hari manusia dikumpulkan, dan hari hari yang lain. Ketiga, bermakna al-ḥukmu atau aturan. Keempat, bermakna sebagai agama. Dan terakhir, al-dĪn (الذيه (bermakna sebagai syariat. Untuk kata al-millah (الملت (sendiri mempunyai dua makna. Yaitu, bermakna agama. Dan bermakna syariat. Kesamaan antara lafal al- dīn (الذيه (dan al-millah (الملت (keduanya memiliki arti syariat Allah yang diturunkan kepada hamba Nya melalui utusan yang Allah pilih. Dengan bertujuan supaya mampu mendekatkan diri kepada Allah. Namun biasanya kata al-millah lebih sering dinisbatkan kepada tokoh ataupun golongan tertentu tanpa berdiri sendiri seperti halnya kata al-dīn yang lebih dominan terpisah daripada golongan maupun sutu tokoh.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | al-wujūh wa al-naẓā’ir, al- dīn (الذيه (dan al-millah (الملت( |
Subjects: | Al-Qur’an dan Tafsir > Ilmu al-Quran dan Tafsir (Umum) Al-Qur’an dan Tafsir > Semantik |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) |
Depositing User: | Ms perpus staiwar |
Date Deposited: | 18 Aug 2023 10:41 |
Last Modified: | 18 Aug 2023 10:41 |
URI: | http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/209 |
Actions (login required)
View Item |