Isnaini, Muhammad Rizal (2020) MAKNA DAN KONSEP AL- MAR’ĀH, AL- NISĀ’, AL- UNTSĀ, DALAM AL- QUR’AN ( ANALISIS SEMANTIK TOSHIKO IZUTSU). skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.
Text
2_BAB I.pdf Download (932kB) |
|
Text
3_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
1_HALAMAN AWAL.pdf Download (3MB) |
|
Text
7_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (488kB) |
|
Text
4_BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (880kB) |
|
Text
5_BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
6_BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (617kB) |
Abstract
Dalam skripsi ini, penulis mengungkapkan makna dan konsep yang terkandung dalam al- mar‟āh, al- nisā‟, dan al- untsā yang terdapat dalam al- Qur‟an degan pendekatan semantik yang dikembangkan oleh Toshihiko Izutsu. Semantik al-Qur‟an menurut Toshihiko Izutsu berusaha menyingkap pandangan dunia ( Weltanschaung) melalui analisis semantik terhadap kosakata atau istilah- istilah kunci al- Qur‟an. proses yang dilakukan dalam penelitian ini adalah meneliti makna dasar dan makna relasional kata al- mar‟āh, al- nisā‟, dan al- untsā dengan menggunakan analisis sintagmatik dan paradigmatik, yang fokus pada kosakata dalam penggunaan pada masa pra Qur‟anik, Qur‟anik, dan pasca Qur‟anik. Kesimpulan dari penelitian ini ialah secara makna dasar Kata al- Nisā‟ secara etimologi diambil dari kata nasia ) ي س ن ( dalam bentuknya terulang sebanyak 59 kali dalam al- Qur‟an. Kata al- Mar‟āh berasal dari akar kat مرأ yang berarti baik , bermanfaat, dan lezat. dalam al- Qur‟an terulang sebanyak 26 kali, 4 kali diartikan sebagai perempuan dan 22 kali diartikan sebagai istri dalam penggunaanya diartikan dengan manusia. Sedangkan Kata al- Untsā diambil dari kata )أوث )yang memiliki arti lembut, lunak, dan halus. Kata al- untsā merupakan lawan dari al - Dhakar ( laki- laki) dari segala jenis binatang, tumbuhan. sedangkan kata al-untsā terulang sebanyak 30 kali dalam al- Qur‟an dengan berbagai bentuk. kata ini lebih banyak digunakan untuk menyatakan faktor biologis ( sex). Sedangkan secara makna relasional dengan analsisis sintagmatik, Nisā‟ bermakna istri, Nisā‟ memiliki makna perempuan bertaqwa, dan Nisā‟ memiliki makna perempuan dewasa, sedangkan al- mar‟āh memiliki makna perempuan yang mandul, dan al-mar‟āh memiliki makna perempuan yang sudah menikah, adapun kata al- untsā memiliki makna jenis kelamin perempuan. Secara analisis paradigmatik kata al-Nisā‟ yaitu al- mar‟āh, dan al- untsā( sinonim), dan al- rajul ( antonim), kata al-Mar‟āh :Al- Untsā, Imrā‟ah ( sinonim), dan Aż-dzakar, Al- Rajul ( antonim), sedangkan kata al- Untsā ialah Imrā‟ah (sinonim), dan aẓ-dzakar al- Rajul ( antonim).
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Al- Mar’āh , al- Nisā’, al- Untsā, makna, konsep, semantik Toshihiko Izutsu. |
Subjects: | Al-Qur’an dan Tafsir > Semantik Al-Qur’an dan Tafsir > Studi Kitab Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) |
Depositing User: | Ms perpus staiwar |
Date Deposited: | 13 Aug 2023 22:36 |
Last Modified: | 18 Aug 2023 10:29 |
URI: | http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/197 |
Actions (login required)
View Item |