STATUS IDENTITAS PELAKU TRANSGENDER Analisis Penafsiran Surah Al-Nisā’ Ayat 119 Perspektif Abdullah Saeed

Bulqini, Hisyam (2024) STATUS IDENTITAS PELAKU TRANSGENDER Analisis Penafsiran Surah Al-Nisā’ Ayat 119 Perspektif Abdullah Saeed. skripsi thesis, STAI AL-ANWAR.

[img] Text
HALAMAN AWAL.pdf

Download (6MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)
[img] Text
BAB V.pdf

Download (2MB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (2MB)
[img] Text
CURRICULUM VITAE.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (2MB)

Abstract

Transgender adalah seseorang berprilaku menyimpang dengan atribut�atribut gender berlainan pada dirinya atau yang tidak sesuai dengan konsepsi gendernya sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana al�Qur`an sebagai pedoman umat Islam merespon tindak perilaku transgender melalui Surah al-Nisā` ayat 119 dengan menggunakan teori tafsir kontekstual milik Abdullah Saeed. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat kepustakaan (library research) dengan sumber data primernya berupa al-Qur`an dengan fokusnya pada Surah al-Nisā` ayat 119 dan sumber data sekundernya ialah seluruh literatur terkait penafsiran kontekstual. Adapun teknik pengumpulan datanya dengan cara meneliti dan meninjau literature-literatur ilmiah yang berkaitan dengan tema, kemudian bagian analisisnya menggunakan metode deskriptif-analitis. Hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan dengan keseluruhan bahwa, pertama, ulama menafsiri ayat ini pada kalimat “yughayyir” menjadi dua bagian, yaitu sebagai bukti diharamkannya melakukan operasi ganti kelamin dan sebagian mayoritas ulama memahami bahwa istilah “yughayyir” berhubungan dengan perubahan dalam konteks agama. Kedua, Islam dengan tegas menolak perilaku transgender dan mengharamkan pemberlakuan transeksual dengan tanpa adanya kemaslahatan bagi pelaku. Apabila seorang manusia dilahirkan dengan berjenis kelamin laki-laki maka sekalipun ia merubah atau menggantinya menjadi kelamin perempuan, maka status identitasnya tetaplah laki-laki, begitu pula sebaliknya. Meskipun hukum positif dan HAM memperbolehkannya, namun dengan proses yang panjang melalui teori kontekstual Saeed terhadap Surah al-Nisā` ayat 119, secara tidak langsung perubahan kelamin tanpa adanya kemaslahatan tidak diperbolehkan dan dilarang dalam al-Qur`an.

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Hermeneutika Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Hisyam Bulqini
Date Deposited: 26 Sep 2024 08:54
Last Modified: 26 Sep 2024 08:54
URI: http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/1520

Actions (login required)

View Item View Item