Lailiyah, Siti Fatimah Nur (2024) ANALISIS LAFAL NAFS WĀḤIDAH DALAM AL-QUR’AN SEBAGAI BENTUK KONTEKSTUALISASI DNA DALAM PENETAPAN NASAB INDONESIA. skripsi thesis, STAI Al-Anwar Sarang Rembang.
Text
BAGIAN AWAL.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (774kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) |
|
Text
CURRICULUM VITAE.pdf Download (661kB) |
Abstract
Kemajuan teknologi sains dalam menentukan nasab melalui tes DNA di Indonesia masih diperdebatkan keabsahannya oleh para ulama. Hal ini menjadi sebuah problematika yang harus dipecahkan. Penelitian ini mengkaji, ayat al-Qur’an yang mengandung lafal Nafs Wāḥidah guna mengkontekstualisasikan DNA sebagai bentuk penetapan nasab di Indonesia. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Ma’na Cum Maghza yang diusung oleh Sahiron Syamsuddin. Metode penelitian yang digunakan penulis adalah kualitatif analisis. Sedangkan data yang dianalisis adalah ayat-ayat al-Qur’an yang mengandung lafal Nafs Wāḥidah. Teknik penelitian yang digunakan adalah kepustakaan (library research). Melalui signifikansi pengembangan fenomenal historis dari teori Ma’na Cum Maghza bahwa lafal Nafs Wāḥidah dari surah yang dikaji mengandung makna penciptaan perempuan pertama dalam al-Qur’an dari diri yang satu yaitu Adam yang berkaitan tentang DNA manusia. Diketahui bahwa DNA berfungsi dalam penyusunan gen yang menjadi unit penurunan sifat (hereditas) dari induk kepada keturunannya. Gen termasuk bagian dari DNA yang mengandung informasi genetik manusia. DNA inilah yang menentukan jenis rambut, warna kulit, dan sifat-sifat khusus dari manusia, serta menjadi cetak biru (blue print) ciri khas manusia yang dapat diturunkan ke generasi selanjutnya. Sehingga dalam tubuh seseorang, tipe DNA nya sama dengan tipe DNA orang tuanya. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa awal mula penciptaan Hawa dari diri Adam yang mana di dalam tubuh Hawa tersebut mengandung unsur DNA. Sehingga DNA inilah yang digunakan sebagai salah satu cara dalam penetapan nasab pada masa sekarang.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Subjects: | Al-Qur’an dan Tafsir > Hermeneutika Al-Qur'an Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Ilmi |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) |
Depositing User: | Siti Fatimah Nur Lailiyah |
Date Deposited: | 26 Aug 2024 05:26 |
Last Modified: | 26 Aug 2024 05:26 |
URI: | http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/1392 |
Actions (login required)
View Item |