KONSISTENSI TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA: Studi Kitab Tafsir Hidāyah al-Raḥmān min Tafsiri al-Qur`an al-Musamma bī Fayḍ al-Raḥmān Karya Muhammad Ḥanbalī bin Muhammad al-Khālidī al-Samarani

Miska, Sa'diyyatal (2024) KONSISTENSI TINGKAT TUTUR BAHASA JAWA: Studi Kitab Tafsir Hidāyah al-Raḥmān min Tafsiri al-Qur`an al-Musamma bī Fayḍ al-Raḥmān Karya Muhammad Ḥanbalī bin Muhammad al-Khālidī al-Samarani. skripsi thesis, STAI AL-ANWAR SARANG.

[img] Text
BAGIAN AWAL.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (3MB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf

Download (587kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Restricted to Registered users only

Download (622kB) | Request a copy
[img] Text
CURRICULUM VITAE.pdf
Restricted to Registered users only

Download (581kB) | Request a copy
[img] Text
LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konsistensi penggunaan tingkat tutur bahasa Jawa dalam kitab tafsir Hidāyah al-Raḥmān min Tafsiri al-Qur`an al-Musamma bī Fayḍ al-Raḥmān Karya Muhammad Ḥanbalī bin Muhammad al-Khālidī al-Samarani. Penelitian ini termasuk dalam kategori jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan kepustakaan yang menggunakan metode deskriptif-analitis. Fokus utama penelitian adalah bagaimana tingkat tutur digunakan dalam berbagai bentuk komunikasi serta konsisten tidaknya di dalam kitab tersebut. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, analisis teks, dan riset kepustakaan dengan melibatkan pembacaan yang jeli. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, meskipun sebagian besar penggunaan tingkat tutur bahasa Jawanya konsisten. Namun, terdapat beberapa inkonsisten yang mencolok. Inkonsisten ini, seperti kasus penggunaan ngoko dalam dialog antara nabi Ibrahim dengan raja Namrud atau antara Yahudi, Nasrani, musyrik dengan nabi Muhammad, tidak sepenuhnya mencerminkan status sosial dari pihak-pihak yang terlibat. Secara teori, situasi-situasi ini seharusnya melibatkan penggunaan tingkat tutur yang lebih formal, seperti krama untuk menunjukkan penghormatan. Namun, dalam konteks pesantren tempat kitab ini ditulis, penggunaan tingkat tutur lebih dipengaruhi oleh dimensi kesalehan religius daripada hierarki sosial. Keywords : konsistensi, tingkat tutur, bahasa Jawa, tafsir Hidāyah al-Raḥmān min Tafsiri al-Qur`an al-Musamma bī Fayḍ al-Raḥmān.

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Nusantara
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Sa'diyyatal Miska Hasan Bisri
Date Deposited: 24 Aug 2024 06:54
Last Modified: 24 Aug 2024 06:54
URI: http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/1356

Actions (login required)

View Item View Item