Adilah, Adillatul Millah (2024) MANUSIA SEBAGAI AḤSANI TAQWĪM TELAAH PENAFSIRAN ZAGHLŪL AL-NAJJĀR DALAM TAFSĪR AL-ĀYĀT AL-KAWNIYYAH FĪ AL-QUR`ĀN AL-KARĪM. [UNSPECIFIED]
Text
BAGIAN AWAL.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB I.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (1MB) |
Abstract
Kitab Tafsīr al-Āyāt al-Kawniyyah fī al-Qur`ān al-Karīm karya Zaghlūl al-Najjār memuat penafsiran ayat-ayat ilmiah modern, salah satunya penafsiran tentang aḥsani taqwīm. Tujuan penelitian ini adalah menguraikan penafsiran Zaghlūl al-Najjār tentang aḥsani taqwīm dan mencari horizon pemikiran Zaghlūl al-Najjār dalam menafsirkannya. Untuk mencari horizon pemikiran Zaghlūl, teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori hermenenutika filosofis. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif yang menggunakan data-data kepustakaan (library research) dengan metode analisis deskriptif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa manusia dikatakan sebagai aḥsani taqwīm karena manusia menjadi makhluk dengan ciptaan yang berbeda dengan makhluk yang lain. Di antara perbedaannya yaitu memiliki postur tubuh yang tegak, kapasitas otak yang besar, dan keserasian antara anggota yang satu dengan anggota yang lain. Zaghlūl al-Najjār dalam menafsirkan aḥsani taqwim dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu (1) ideologi ilmiah Zaghlūl yang fokus terhadap kemukjizatan ilmiah (i’jāz al-‘ilmi). (2) latar belakang pendidikan Zaghlūl yang fokus pada sains, terutama bidang geologi. (3) pra-pemahaman Zaghlūl mengenai aḥsani taqwīm. Metodologi penafsiran yang digunakannya yaitu pendekatan kontekstualis, di mana penafsirannya berdasarkan pengalaman sejarah, sosial, dan budaya dari penafsir. Selain itu, juga sesuai dengan kondisi sosial umat Islam zaman sekarang. Nalar ilmi yang dilakukan oleh Zaghlūl yaitu mendorong manusia untuk berfikir, meneliti, dan mendalami pengetahuan. Tetapi, harus juga menerapkan nilai-nilai moral dan etika untuk mengingatkan pada penciptanya.
Item Type: | UNSPECIFIED |
---|---|
Subjects: | Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Ilmi |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) |
Depositing User: | Adilah Millah |
Date Deposited: | 21 Aug 2024 07:41 |
Last Modified: | 21 Aug 2024 07:41 |
URI: | http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/1274 |
Actions (login required)
View Item |