Na'imah, Halwa (2023) PEREMPUAN SEBAGAI SUMBER FITNAH Pembacaan Ulang Ayat-Ayat Al-Qur’an Melalui Metode Interpretasi Hasan Hanafi. skripsi thesis, STAI Al-Anwar Sarang Rembang.
Text
BAGIAN AWAL.pdf Download (1MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (636kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Registered users only Download (549kB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Registered users only Download (682kB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Registered users only Download (875kB) |
|
Text
BAB 5.pdf Restricted to Registered users only Download (413kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (487kB) |
|
Text
CURRICULUM VITAE.pdf Restricted to Registered users only Download (410kB) |
Abstract
Penelitian ini merupakan kajian terhadap ayat-ayat perempuan sebagai sumber fitnah dalam al-Qur‟an, yang dibaca ulang menggunanakan metode Interpretasi Hasan Hanafi. Ayat tersebut berbicara tentang keluarnya perempuan tanpa mahram (surah al-Nūr: 31 dan al-Ahzāb:33), dan tentang suara perempuan (surah al-Ahzāb ayat 32) merupakan suatu sumber fitnah yang tidak boleh ditujukan atau diperdengarkan dihadapan laki-laki. Pembacaan ayat secara tekstual, menghasilkan suatu penafsiran yang kaku. Dengan begitu, perlu adanya pembaharuan pemikiran dengan cara mengkontekstualkan teks al-Qur‟an dengan fenomena yang ada saat ini. Dalam proses menganalisis, menggunakan teori Hermeneutika Hasan Hanafi yang terdiri dari tiga pilar yaitu kritik hisoris, untuk menghasilkan keaslian suatu teks, kritik eidetik untuk menentukan suatu makna tersirat dalam teks berdasarkan penafsiran para mufassir, dan kritik praksis yaitu hasil kolaborasi sebagai langkah aksi menanggapi fenomena yang dikaji. Sehingga hasil yang diperoleh dari penelitian ini menyimpulkan bahwa berkaitan dengan fenomena saat ini tentang perempuan yang keluar tanpa ditemani mahram bukanlah suatu yang harus didiskriminasikan, ketika keluarnya tersebut dirasa aman dari fitnah dan dengan tidak berlebihan dalam menampakkan perhiasan. sedangkan fenomena tentang suara yang diperdengarkan melalui nyanyian dengan mendayu-dayukan atau merubah suara aslinya sebagai bentuk varian dari dakwah, maka itu bukan termasuk suara yang disebut menggoda. Oleh sebab itu, asumsi masyarakat tentang perempuan sebagai sumber fitnah yang mengakibatkan peranannya harus dibatasi bahkan dilarang, tidaklah tepat. Dengan syarat hal yang dilakukannya itu banyak menimbulkan manfaat dari pada madaratnya.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Subjects: | Al-Qur’an dan Tafsir > Hermeneutika Al-Qur'an |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) |
Depositing User: | Halwa Na'imah |
Date Deposited: | 12 Nov 2023 04:33 |
Last Modified: | 12 Nov 2023 04:33 |
URI: | http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/727 |
Actions (login required)
View Item |