LEGITIMASI QIRAAH AL-FᾹTIHAH ATAS HABIB ABŪ ALĪ ASSEGᾹF PERSPEKTIF QIRAAH SAB’AH

Nuha, Sulfa Ulin (2023) LEGITIMASI QIRAAH AL-FᾹTIHAH ATAS HABIB ABŪ ALĪ ASSEGᾹF PERSPEKTIF QIRAAH SAB’AH. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.

	Text SAMPUL DLL.pdf Download (2MB)
	Text BAB 1.pdf Download (996kB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (673kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (681kB)

Abstract

Dalam Fenomena sebuah bacaan yang terajadi di masyarakat sering kali peneliti menemukan sebuah qiraah-qiraah yang gharib. Atau bisa dikatakan qiraah yang berbeda dari pada umumnya. Bahkan tidak sedikit bacaan yang sering keluar dari riwayat-riwayat yang sudah diberikan oleh ulama ahli qiraah. Tidak hanya dari segi riwayah akan tetapi dari syarat-syarat yang lain juga seperti kaidah bah asa Arab. Sebagaimana qiraah yang dipraktikan oleh seorang tokoh masyhur yang bahkan beliau sebagai Pembina dari sebuah jamaah dan organisasi akan tetapi dalam praktik qiraah al-Fātihahnya terkesan berbeda dari periwayatan�periwayatan yang sudah masyhur.Tujuan dari penelitian ini sendiri untuk mengetahui bagaimana riwayat yang dipakai oleh tokoh dalam praktik bacaan tersebut yang kemudian akan dilegitimasi oleh penulis melalui data-data yang ada dari para imam qiraah sab‟ah. Peneliti dalam meneliti kajian ini dengan menggunakan teori Qiraat yang berspesifik pada Standar validitas qiraah dengan melalui pendekatan kualitatif dimana peneliti langsung di lapangan beserta melalui kajian kepustakaan. Dalam penelitian ini peneliti menemukan ad sebuah praktik qiraah al-Fātihah yang di praktikan oleh habib Abū Alī Assegāf yang membaca al-Fātihah dengan cara mensaktah pada ayat-ayat yang ada dalam surah al-Fātihah. Bahkan praktik tersebut dikatakan jika seorang muslim tidak membaca al-Fātihah pada ayat ke empat dan kelima tidak dengan disaktah maka bacaan tersebut salah dan bermakna menjadi menyembah kepada anak syaitan yang bernama Kana dan Kanas. Adapun untuk meninjaunya kami menggunakan standar validitas Qiraah yang berupa tinjauan secara sanad, secara Kaidah Bahasa Arab serta secara Rasm Uthmani.

Actions (login required)

View Item