KHATAMAN BI AL- ḤIFẒI DALAM TRADISI KEBA PAPAT DI DESA BOJONG TEGAL (KAJIAN LIVING QUR’AN)

Ginanti, Lisna (2020) KHATAMAN BI AL- ḤIFẒI DALAM TRADISI KEBA PAPAT DI DESA BOJONG TEGAL (KAJIAN LIVING QUR’AN). skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.

[img] Text
BAB AWAL.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (474kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (633kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (851kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (927kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (364kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (413kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena khataman bi al-ḥifẓi dalam tradisi Keba Papat. Kajian mengenai keba papat atau yang disebagian daerah disebut dengan mapati ini akan penulis tinjau dari sudut pandang Living Qur’an dan dikombinasikan dengan teori akulturasi yang masuk dalam ranah ilmu antropologi. Dalam hal ini, proses penggalian data yang penulis gunakan adalah dengan jenis field research atau penelitian lapangan. Dimana penulis berinteraksi dan terjun lapangan secara langsung untuk meninjau secara alamiah (natural setting) sehingga data yang diperoleh menjadi lebih valid. Sedangkan untuk pengumpulan datanya, penulis menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi yang masuk dalam sumber data premier, dan untuk sumber sekundernya, penulis menggunakan arsip-arsip yang berkaitan dengan keba papat tersebut. Data yang diperoleh kemudian penulis sajikan dengan bentuk deskriptifkualitatif. Lebih lanjut, dari hasil penelitian ini diketahui bahwa tradisi keba papat yang dilaksanakan oleh masyarakat Desa Bojong Tegal merupakan hasil dari akulturasi dua budaya, yaitu Islam (asing) dan Jawa (lokal). Budaya Islam dalam tradisi ini tercirikan dari adanya pembacaan al-Qur‟an 30 juz dengan metode bi al-ḥifẓi. Sedangkan budaya Jawanya, terlihat dari ritual-ritual Jawa seperti nendhang iwak, jungkatan, membuat rujak atau juga ritual selametan. Dua budaya ini kemudian bercampur dan saling menyempurnakan tanpa menghilangkan identitas dan menegasikan masing-masing budaya tersebut. Tidak berhenti sampai disini, masyarakat desa Bojong Tegal yang mengadopsi budaya Islam berupa pembacaan al-Qur‟an ini juga memberikan respons yang cukup variatif. Respons ini penulis tinjau dari teori Farid Esack. Farid mengkategorikan respon umat Islam mengenai Living Qur’an ke dalam tiga golongan. Pertama the uncritical lover, kedua, the scholarly lover, dan ketiga the critical lover. Penulis sendiri, dengan tidak lepas dari teori tersebut kemudian mengklasifikan masyarakat Desa Bojong Tegal ke dalam dua kategori. Pertama, the uncritical Lovers, dan kedua the critical Lovers. Dari hasil olah data tersebut, penulis menarik kesimpulan bahwa mayoritas masyarakat Desa Bojong Tegal masuk dalam kategori the uncritical Lover dan sebagian kecil masuk dalam kategori the scholarly Lover.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Living Qur’an, Keba Papat, Khataman Bi Al-Ḥifẓi, Akulturasi
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Living Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Ms perpus staiwar
Date Deposited: 10 Aug 2023 15:30
Last Modified: 10 Aug 2023 15:30
URI: http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/170

Actions (login required)

View Item View Item