EPISTIMOLOGI PENAFSIRAN NOUMAN ALI KHAN TERHADAP KISAH NABI ADAM DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 30-36 (Kajian Qaṣaṣ al-Qur’ān)

Sigit Adi, Saputra (2023) EPISTIMOLOGI PENAFSIRAN NOUMAN ALI KHAN TERHADAP KISAH NABI ADAM DALAM AL-QUR’AN SURAH AL-BAQARAH AYAT 30-36 (Kajian Qaṣaṣ al-Qur’ān). skripsi thesis, STAI AL-Anwar Sarang Rembang.

[img] Text
BAGIAN AWAL.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (795kB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (858kB)
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (810kB)
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (847kB)
[img] Text
BAB V.pdf
Restricted to Registered users only

Download (508kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (523kB)
[img] Text
CURRICULUM VITAE.pdf
Restricted to Registered users only

Download (450kB)

Abstract

Tolak ukur keabsahan suatu penafsiran, dapat ditinjau dari sumber dan epistimologi yang jelas. Salah seorang penafsir bernama Nouman Ali Khan, seringkali menafsirkan al-Qur‟an tanpa menyandarkan argumenya kepada tokoh maupun sumber yang dia ambil. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kisah nabi Adam dalam pandangan Nouman Ali Khan serta menelaah sumber yang diambil oleh Nouman. Dengan menggunakan metode analisis dekriptif, penelitian ini mengungkap penafsiran al-Qur‟an Surah al-Baqārah ayat 30-36 yang menceritakan kisah Nabi Adam, lalu bagaimana kisah Nabi Adam dalam al- Qur‟an Surah al-Baqārah ayat 30-36 menurut Nouman Ali Khan, serta bersumber dari mana penasiran Nouman Ali Khan. Epistimologi penafsiran Nouman. Bersumber dari al-Qur‟an, realitas akal yang berdialektika secara sirkular dan fungsional, dan jarang menggunakan hadith. Menggunakan metode lingistik, dan bertujuan untuk menangkap ruh al-Qur‟an dengan mengungkap solusi bagi kebutuhan umat manusia. Menurut Nouman kisah Adam dalam al-Qur‟an Surah al-Baqārah ayat 30-36 berporos pada enam titik. Pertama, Adam diutus menjadi khalifah karena akan menghasilakan keturunan di muka bumi, sekaligus menjadi wakil Allah. Kedua, Adam memiliki kecerdasan yang tinggi. Ketiga, Adam diturunkan ke muka bumi bukan karena kesalahan, melainkan sudah ditakdirkan untuk menjadi khalifah di muka bumi. Keempat, Adam dan Hawa menjadi asal usul manusia berpasang-pasangan. Kelima, Iblis menolak untuk bersujud karena sombong. Keenam, Iblis dendam kepada Adam hingga akhirnya menghasut Hawa. Genealogi penafsiran Nouman berkutat pada penafsiran era klasik, pertengahan, modern, dan kontemporer. Dalam menceritakan Adam Nouman menggunakan aspek ontologi teologis imani, sastrawi, dan ilmiah

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Ilmu al-Quran dan Tafsir (Umum)
Al-Qur’an dan Tafsir > Studi Tokoh
Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Maudlu’i
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Sigit Adi Saputra
Date Deposited: 03 Dec 2023 03:24
Last Modified: 03 Dec 2023 03:24
URI: http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/908

Actions (login required)

View Item View Item