KUALITAS PERAWI ISRĀILIYYĀT KISAH QABIL DAN HABIL DALAM TAFSIR MARĀḤ LABῙD

Muawanah, Siti (2019) KUALITAS PERAWI ISRĀILIYYĀT KISAH QABIL DAN HABIL DALAM TAFSIR MARĀḤ LABῙD. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.

	Text 1-HALAMAN AWAL.pdf Download (1MB)
	Text 2-BAB I.pdf Download (625kB)
	Text 3-BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (781kB)
	Text 4-BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (660kB)
	Text 5-BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (757kB)
	Text 6-BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (429kB)
	Text 7-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (437kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas riwayat isrāiliyyāt kisah Qabil dan Habil dalam Tafsir Marāḥ Labīd. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis dengan teori kritik sanad Abū Amr Uthmān ibn Abdurrahman ibn al-Ṣalāh al-Shahrazurī, yang biasa disebut dengan Ibn al-Ṣalāh yang meliputi unsur-unsur kaedah ke-ṣaḥīḥ-an hadis yang berhubungan dengan sanad sebagai berikut: (a) sanad bersambung; (b) periwayat bersifat ‘ādil; (c) periwayat bersifat ḍābīṭ; (d) terhindar dari kejanggalan (shudhūdh); dan (e) terhindar dari cacat (illah). Berdasarkan analisa yang dilakukan, penelitian ini menemukan hasil dalam menentukan kualitas perawi isrāiliyyāt kisah Qabil dan Habil dalam Tafsir Marāḥ Labīd terkait: pertama, cara Qabil membunuh Habil para perawinya memiliki kedudukan yang sahih karena perawi-perawinya merupakan rawi yang thiqah, adil, dan ṣudūq. Karena lebih banyak para ulama yang berpendapat baik terhadap perawi-perawi tersebut. Kedua, kualitas perawi mengenai tempat pembunuhan Qabil terhadap Habil memiliki kedudukan yang sahih juga, karena perawi-perawinya merupakan rawi yang thiqah, hafiz, terpercaya, dan Imam. Tetapi ada salah satu perawi yang memiliki kedudukan majhul yaitu Khair al-Sha’bānī karena tidak diketahui seluk-beluknya di kitab biografi manapun. Sedangkan rawi pada hadis yang menjelaskan tentang kisah Qabil dan Habil memiliki kedudukan yang mudallas karena ada salah satu perawi yang disembunyikan atau tidak disebutkan namanya dalam hadis tersebut yaitu Hayyan ibn Umair (perawi yang seharusnya bertempat sebelum Qatadah (sahabat)).

Actions (login required)

View Item