Sholihah, Ma‟rifatus (2023) MAKNA ‘AFUWWUN DAN GHOFŪRUN DALAM AL-QUR`AN Studi Analisis al-Wujūh wa al-Naẓāir Salwā Muḥammad al-‘Awwā. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.
Text
SAMPUL DLL.pdf Download (2MB) |
|
Text
BAB 1.pdf Download (633kB) |
|
Text
BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (702kB) |
|
Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (661kB) |
Abstract
Lafal-lafal dalam al-Qur`an yang bermakna sama, bisa jadi memiliki perbedaan makna sesuai konteksnya. Perbedaan makna tersebut dapat diketahui menggunakan teori al-wujūh wa al-naẓāir. Salwā Muḥammad al-„Awwā mengatakan, setiap lafal al-Qur`an memiliki konteks tertentu. Hal ini menarik untuk dikaji lebih lanjut mengenai perbedaan makna lafal-lafal yang bermakna sama menggunakan teori al-wujūh wa al-naẓāir dari Salwā. Salwā menyebutkan, untuk memahami makna lafal dalam al-Qur`an bisa dilakukan dengan tiga konteks, yaitu konteks umum (al-siyāq al-„am), konteks tema (al-siyāq al-mauḍū‟ī), dan konteks bahasa (al-siyāq al-lughawī). Peneliti melakukan analisis terhadap lafal „afuwwun (ّْعف (dan ghofūrun (رْغف (yang bertujuan untuk mengetahui hakikat makna lafal „afuwwun dan ghofūrun serta persamaan dan perbedaan makna antara kedua lafal tersebut berdasarkan tiga konteks. Penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif melalui studi kepustakaan. Hasil analisis dengan teori yang dipilih menunjukkan, makna lafal „afuwwun yaitu Allah menghapus dosa dalam buku catatan amal dan tidak menghukum di akhirat, sedangkan makna lafal ghofūrun yaitu Allah menutupi dosa di dunia dan di akhirat, tetapi dosa tersebut masih tertulis dalam catatan amal dan Allah tidak menghukum di akhirat. Persamaan antara makna lafal „afuwwun dan makna lafal ghofūrun yaitu digunakan dalam ayat yang menjelaskan rukhsah, larangan atau dosa, dan kesalahan yang dilakukan dalam keadaan darurat; pemberian maaf disertai anugerah; dan maaf diberikan setelah melakukan tobat. Adapun perbedaan antara makna kedua lafal tersebut yaitu makna lafal „afuwwun lebih mendalam daripada makna lafal ghofūrun. Selain itu, kesalahan dalam lafal „afuwwun telah dihapus dalam buku catatan, sedangkan kesalahan dalam lafal ghofūrun masih membekas.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Afuwwun, Ghofūrun, al-Wujūh wa al-Naẓāir, Salwā. |
Subjects: | Al-Qur’an dan Tafsir > Ulumul Qur`an Al-Qur’an dan Tafsir > Ushul Tafsir |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) |
Depositing User: | Ms perpus staiwar |
Date Deposited: | 30 Aug 2023 14:25 |
Last Modified: | 30 Aug 2023 14:25 |
URI: | http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/420 |
Actions (login required)
View Item |