PEMAKNAAN BIRR AL-WĀLIDAIN DALAM QS. AL-ISRĀ’ AYAT 23-24 (Analisis Pendekatan Ma'nā Cum Maghzā)

Hamidah, Aida (2022) PEMAKNAAN BIRR AL-WĀLIDAIN DALAM QS. AL-ISRĀ’ AYAT 23-24 (Analisis Pendekatan Ma'nā Cum Maghzā). skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.

[img] Text
SAMPUL DLL.pdf

Download (2MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (850kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (710kB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (378kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (579kB)

Abstract

Penelitian ini merupakan kajian tentang pemaknaan birr al-wālidain yang terkandung dalam al-Qur`an surah al-Isrā’ ayat 23-24. Pembahasan birr alwālidain telah ada sejak lama, dan berkisar tentang bagaimana hendaknya seorang anak berbakti kepada orang tua. Pemaknaan sederhana ini bisa meluas seiring dengan tuntutan zaman dan bertambahnya problematika dalam keluarga, terutama hubungan anak dan orang tua. Dengan menggunakan pendekatan Ma'nā Cum Maghzā, penelitian ini bertujuan untuk menggali makna faktual tentang dimensi yang terkandung dalam birr al-wālidain. Analisis historis tentang makna birr alwālidain dari masa ke masa menjadi landasan penelitian ini dalam menemukan Maghzā (signifikansi). Dalam menganalisis pola relasi orang tua dan anak peneliti menggunakan teori relasi etis Emmanuel Levinas. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa makna birr al-wālidain terkandung dalam kata iḥsān. Kata tersebut mencakup dua makna, yaitu memberi nikmat kepada orang lain dan perbuatan baik. Iḥsān memiliki tingkatan makna yang lebih tinggi dari kata adil. Berdasarkan analisis relasi, hubungan orang tua dan anak tidak bisa berjalan searah. Harus ada hubungan timbal balik yang sinergis, anak berbakti kepada orang tua, dan orang tua menghargai hak-hak anak. Dalam konteks perjodohan, orang tua punya hak atas anaknya dan anak punya hak atas dirinya. Keduanya bisa harmonis jika terjalin komunikasi yang baik untuk mencapai mufakat. Dan, hal itu bisa menimbulkan konflik jika mengedepankan ego masing-masing. Relasi etis antara anak dan orang tua bisa terjaga jika keduanya saling terbuka.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Birr al-wālidain, Ma'nā Cum Maghzā.
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Hermeneutika Al-Qur'an
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Ms perpus staiwar
Date Deposited: 30 Aug 2023 14:22
Last Modified: 30 Aug 2023 14:22
URI: http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/378

Actions (login required)

View Item View Item