PERBEDAAN MARJI' ḌAMĪR DAN PEMAKNAANYA DALAM AYAT-AYAT TEOLOGI

Hikam, Muhamad Solahu (2022) PERBEDAAN MARJI' ḌAMĪR DAN PEMAKNAANYA DALAM AYAT-AYAT TEOLOGI. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.

[img] Text
SAMPUL DLL.pdf

Download (5MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (793kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (599kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (471kB)

Abstract

Penelitian yang berjudul “PERBEDAAN MARJI‟ ḌAMĪR DAN PEMAKNAANYA DALAM AYAT-AYAT TEOLOGI” memiliki rumusan masalah apa latar belakang gramatikal yang mendasari perbedaan marji’ ḍamīr, kemudian bagaimana makna marji’ ḍamīr dalam ayat-ayat teologi. Penelitian ini berfokus pada ayat-ayat yang berkaitan dengan teologi yang di dalamnya memuat kandungan ḍamīr. Tujuan penelitian ini adalah memberikan pengetahuan terkait penafsiran ayat-ayat teologi melalui ilmu gramatikal. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan analisis data deskriptif. Subjek kajian peneliti berfokus pada ayat yang memuat kandungan teologi, yakni QS. Fāṭir [35]: 10, QS. Al-Nisā` [4]: 122-123, QS. Al-Shu‟arā` [26]: 200, QS. Al-Baqarah [2]: 48 QS. Al-Syams [91]: 9-10. Hasil penelitian menunjukkan dua hal. Pertama, latar belakang gramatikal yang mendasari perbedaan marji’ ḍamīr dalam ayat teologi. Latar belakang gramatikal dipengaruhi perbedaan pemahaman yang dianut oleh mufasir ketika menentukan marji ḍamīr. Kedua, makna atas perbedaan marji’ ḍamīr penafsiran pada ayat-ayat teologi. Menurut al-Nawawi, marji’ ḍamīr yarfa’u dalam QS. Fāṭir [35]: 10 adalah al-Kalim al�Ṭayyib dan marji’ ḍamīr hu adalah al-‘Amal al-Ṣāliḥ. Menurut pendapat yang kedua, marji’ ḍamīr yarfa’u adalah Allah dan marji’ hu adalah al-‘Amal al-Ṣāliḥ. Menurut al�Rāzī, marji’ ḍamīr kum dalam QS. Al-Nisā` [4]: 122-123 adalah ‘abadatu al-Authān dan al-Muslimūn. Menurut al-Baṣri, marji’ ḍamīr hu pada salaknāhū dalam QS. Al-Syu‟arā` [26]: 200 adalah al-Kufr. Menurut Abū Ḥayyān, marji’ ḍamīr muannath pada minha dalam QS. Al-Baqarah [2]: 48 adalah nafs yang kedua dan nafs yang pertama. Menurut al-Ījī, marji’ ḍamīr man zakkāha dalam QS. Al-Syams [91]: 9-10 adalah Allah atau man. Menurut al-Zamakhsari, marji’ ḍamīr yarfa’u dalam QS. Fāṭir [35]: 10 adalah al-‘Amal al-Ṣāliḥ. dan marji’ ḍamīr hu adalah al-Kalim al-Ṭayyib. Menurut al-Zamakhsyari, marji’ ḍamīr kum dalam QS. Al-Nisā` [4]: 122-123 adalah al-Muslimūn. Menurut „Abdu al-Jabbār, marji’ ḍamīr hu dalam QS Al-Syu‟arā` [26]: 200 adalah al-Qur`ān. Menurut al-Zamakhsyari, marji’ ḍamīr lā yuẓlamūna dalam QS. Al-Nisā` [4]: 49 adalah allaẓīna yuzakkūna anfusahum atau man yashā’. Menurut al-Zamakhsari, marji’ ḍamīr man zakkāha dalam QS. Al-Syams [91]: 9-10 adalah man, sedangkan obyeknya adalah nafs.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Marji’ ḍamīr, ayat teologi.
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Ilmu al-Quran dan Tafsir (Umum)
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Ms perpus staiwar
Date Deposited: 27 Aug 2023 13:58
Last Modified: 27 Aug 2023 13:58
URI: http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/322

Actions (login required)

View Item View Item