PENAFSIRAN SAYYID QUTB DAN M. QURAISH SHIHAB TERHADAP AYAT-AYAT AL-QUR‟AN TENTANG KHUSYŪ’

Zain, Imam Zarqoni (2022) PENAFSIRAN SAYYID QUTB DAN M. QURAISH SHIHAB TERHADAP AYAT-AYAT AL-QUR‟AN TENTANG KHUSYŪ’. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.

[img] Text
SAMPUL.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (877kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (807kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (698kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (648kB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji secara analisis tentang ayat-ayat khusyū‟ dalam al-Qur‟an. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan penafsiran serta argument Sayyid Qutb dan M. Quraish Shihab. Permasalahan khusyū‟ sangat unik untuk diteliti, karena permasalahan hukum khusyū‟ dalam salat menjadi perkhilafan oleh para mufassir. Penelitian ini menggunakan dua rumusan masalah, Satu, Bagaimana Persamaan dan perbedaan penafsiran Sayyid Qutb dan M. Quraish Shihab tentang khusyū‟ di dalam salat?; Dua, bagaimana penafsiran Sayyid Qutb dan M. Quraish Shihab tentang khusyū‟ di luar salat?. Adapun penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) dengan study komparatif, yaitu sebuah cara untuk memahami tafsir dengan cara membandingkan penafsiran oleh kedua tokoh, dengan sumber primer yang digunakan yaitu Tafsīr Fī Zhilāl al-Qur‟ān dan tafsir al-Misbāh. Sedangkan sumber sekundernya adalah buku-buku yang melengkapi data primer yang membantu menafsirkan ayat tentang khusyū‟. Sumber lain juga berupa kitab-kitab tafsir lain, kitab-kitab hadith, jurnal penelitian dan buku-buku yang mendukung dengan permasalahan yang dikaji. Penelitian ini mempunyai beberapa hasil yang membuktikan adalah: Pertama, Sayyid Qutb berpandangan bahwa khusyū‟ dalam salat ia harus yakin dan fokus hanya kepada Allah dan tidak menyibukkan kepada selain Allah. Sedangkan M.Quraish Shihab berpendapat bahwa khusyū‟ dalam salat tidak harus terus menerus dalam ingatan kepada Allah dengan dibuktikan dengan hadith yang ia kutip. Kedua, Sayyid Qutb saat menafsirkan sebagian ayat�ayat tidak merujuk kepada kitab-kitab tafsir dan hadith yang ada, karena tafsir yang ia tulis ketika itu masih dalam penjara. Sedangkan Quraish Shihab menafsirkat ayat-ayat sesuai dengan hadith-hadith dan tafsir yang lahir sebelumunya, dengan demikian akan b ertolak belakang karena argumen yang digunakan berbeda.

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Khusyū’, Sayyid Qutb, M.Quraish Shihab
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Komparatif
Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Kontemporer
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Ms perpus staiwar
Date Deposited: 21 Aug 2023 11:32
Last Modified: 21 Aug 2023 11:32
URI: http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/286

Actions (login required)

View Item View Item