METODE PENAFSIRAN MUHAMMAD ABDUH DALAM TAFSĪR AL-QUR`ĀN AL-KARĪM (JUZ ‘AMMA) (Analisis Surah Al-‘Alaq )

Fazri, Berlian Nurul (2022) METODE PENAFSIRAN MUHAMMAD ABDUH DALAM TAFSĪR AL-QUR`ĀN AL-KARĪM (JUZ ‘AMMA) (Analisis Surah Al-‘Alaq ). skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.

[img] Text
SAMPUL DLL.pdf

Download (3MB)
[img] Text
BAB 1.pdf

Download (718kB)
[img] Text
BAB 2.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 3.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (796kB)
[img] Text
BAB 4.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)
[img] Text
BAB 5.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (549kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (668kB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji penafsiran Muhammad Abduh terhadap surah al-„Alaq dalam Tafsīr al-Qur`an al-Karīm (Juz „Amma), metode penafsiran, sumber penafsiran dan kecenderungan penafsiran. Penulis melakukan penelitian ini, karena Tafsīr al-Qur`an al-Karīm (Juz „Amma) merupakan tafsir yang belum banyak diketahui oleh khalayak umum. Tafsir ini merupakan tafsir pertama yang dikarang oleh Muhammad Abduh sebagai pegangan para pengajar di sekolah�sekolah al-Jami‟iyah. Penelitian ini menggunakan surah al-„Alaq sebagai media analisis dengan alasan surah al-„Alaq merupakan wahyu yang pertama turun, sehingga tidak menutup kemungkinan surah-surah setelahnya ditafsirkan menggunakan metode yang sama dengan surah al-„Alaq. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kepustakaan (library research), dengan menggunakan metode deskriptif analisis. Untuk menganalisis metode, sumber dan corak penafsiran, penulis menggunakan teori Ridwan Nasir. Hasil penelitian ini, Abduh menafsirkan bahwa makna iqra` adalah perintah takwinī artinya perintah untuk menjadikan Rasulullah orang yang pandai membaca. Pemberian kepandaian tersebut di perkuat oleh ayat 2-5, di mana dalam ayat-ayat tersebut Allah telah mengaruniakan nikmat kepada manusia. Kemudian ayat-ayat 6-19, menggambarkan respon yang tidak sesuai dengan 5 ayat pertama, yakni orang yang bersikap kufur nikmat, dia melampaui batas dengan melarang orang lain melakukan salat, dijelaskan juga alasan bersikap melampaui batas, keadaan, serta balasan yang akan diterima oleh orang tersebut. Berkaitan dengan metode penafsiran jika di lihat dari segi tartib ayat, menggunakan tartīb tahlilī atau mushafī. Jika di lihat dari keluasan penjelasan menggunakan metode itnabī. Jika dilihat dari penjelasan tafsir menggunakan metode bayāni. Kemudian sumber penafsiran lebih dominan menggunakan sumber bi al-ra‟y. Sedangkan kecenderungan penafsirannya adalah budaya sosial kemasyarakatan (al-adābī wa al-ijtimāi).

Item Type: Thesis (skripsi)
Uncontrolled Keywords: Muhammad Abduh, Metode, Surah al-„Alaq, Tafsīr Juz „Amma
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Metode Tafsir
Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Kontemporer
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Ms perpus staiwar
Date Deposited: 18 Aug 2023 13:06
Last Modified: 18 Aug 2023 13:06
URI: http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/258

Actions (login required)

View Item View Item