KESEJARAHAN KISAH-KISAH AL-QUR’AN DALAM PERSPEKTIF FAHM AL-QUR’ĀN AL-TAFSĪR AL-WĀḌIḤ ḤASBA TARTĪB AL-NUZŪL KARYA ABID AL-JABIRI

Pratiwi, Wahyu Mega (2021) KESEJARAHAN KISAH-KISAH AL-QUR’AN DALAM PERSPEKTIF FAHM AL-QUR’ĀN AL-TAFSĪR AL-WĀḌIḤ ḤASBA TARTĪB AL-NUZŪL KARYA ABID AL-JABIRI. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.

	Text ABSTRAK_WAHYU MEGA PRATIWI.pdf Download (1MB)
	Text BAB 1.pdf Download (1MB)
	Text BAB 2.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 3.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 4.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text BAB 5.pdf Restricted to Repository staff only Download (896kB)
	Text DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (904kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penafsiran Abid al-Jabiri terhadap ayat-ayat kisah dalam al-Qur‟an melalui karya tafsirnya yang berjudul Fahm a l-Qur‟ān. Selain itu, skripsi ini berupaya untuk membuktikan sejauh mana konsistensi Abid al-Jabiri dalam menerapkan pandangannya yang ditawarkan melalui aplikasi penafsirannya terhadap ayat-ayat kisah. Jenis penelitian dalam skripsi ini adalah penelitian kualitatif dengan sumber data primernya adalah kitab Fahm al-Qur‟ān Al-Tafsīr Al-Wāḍiḥ Ḥasba Tartīb Al-Nuzūl karya Abid al-Jabiri. Penelitian ini bersifat pustaka (library research) di mana data yang diperoleh seluruhnya bersifat kepustakaan. Metode analisis data dalam penelitian ini ialah deskriptif analisis, yakni berupaya memberikan gambaran secara mendalam dan mendetail terhadap objek yang berhubungan seputar ayat-ayat kisah dalam penafsiran Abid al-Jabiri. Penulis menemukan bahwa kisah al-Qur‟an dalam pandangan al-Jabiri bukanlah merupakan sesuatu yang asing bagi orang Arab yang menjadi audiens al-Qur‟an pada saat itu. Dalam mengutarakan pendapatnya mengenai kisah al -Qur‟an, al�Jabiri tidak secara tegas mengatakan apakah kisah al-Qur‟an bersesuaian dengan fakta historis atau hanya metaforis. Penggunaan ma‟hūd al-„arab atau sesuatu yang telah dikenal oleh orang Arab mengindikasikan bahwa kisah al-Qur‟an bisa sesuai dengan fakta historis, atau hanya sebuah cerita rakyat (folklore) yang bisa sesuai fakta sejarah atau hanya sebuah dongeng. Al-Jabiri tetap konsisten membawa pandangannya dalam menafsirkan beberapa kisah dalam al-Qur‟an. Di mana, kisah-kisah al-Qur‟an bagi al�Jabiri tidak ditujukan sebagai penuturan kisah atau sejarah itu sendiri, melainkan sebagai sebuah pembelajaran..

Actions (login required)

View Item