Ni’mah, Arifatun (2021) KAJIAN KODIKOLOGI, RASM DAN ḌABṬ MANUSKRIP MUSHAF AL-QUR`AN MILIK H. SYU’AIB TRANGKIL PATI. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.
Text
1-ABSTRAK.pdf Download (3MB) |
|
Text
2-BAB I.pdf Download (718kB) |
|
Text
3-BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
4-BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
5-BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
6-BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (657kB) |
|
Text
7-DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (671kB) |
Abstract
Tulisan ini fokus pada kajian kodikologi dan tekstologi manuskrip mushaf milik H. Syu‟aib dari desa Asempapan Trangkil Pati. Kajian ini dianggap penting karena masih sedikit yang mengkajinya dari aspek ulumul Qur‟an. Lebih lanjut, perhatian terhadap manuskrip mushaf lebih banyak hanya pada aspek kodikologinya. Penelitian ini bersifat kualitatif dengan pendekatan filologi. Dengan menggunakan analisis kodikologi, penelitian ini mengungkapkan bahwa berdasarkan jenis kertas yang tidak bershadow digunakan pada abad ke-19, lebih dekatnya di atas tahun 1820-an. Namun telah terjadi migrasi bahkan komodifikasi dari tempat penjualan naskah ke tempat tinggal H. Syu‟aib di Asempapan Trangkil Pati, kemudian berpindah lagi di kediaman Moch. Muadz di Bangsri Jepara. Naskah dibeli oleh H. Syu‟aib untuk kepentingan mengaji sehari-hari. Manuskrip ini merupakan salinan al-Qur`an lengkap 30 juz, tetapi terdapat halaman yang hilang, yaitu awal surah al-Fātiḥah sampai surah al-Baqarah ayat 101, dan dari surah al-„Aṣr sampai akhir juz 30, dengan 354 jumlah halaman. Melalui pendekatan rasm dan ḍabṭ Ghānim Qaddūrī, terlihat bahwa kaidah pembuangan dan penambahan huruf dalam manuskrip ini tidak konsisten. Sedangkan penulisan hamzah, badl, faṣl dan waṣl mayoritas menggunakan rasm uthmānī. Pada sisi ḍabṭ atau tanda baca, mushaf ini telah menggunakan harakat ditandai dengan huruf-huruf kecil sebagaimana yang kita kenal sekarang. Misalnya, tanda sukun berbentuk lingkaran kecil di atas huruf seperti angka nol. Tanwin ditandai dengan dua harakat sejajar dalam semua keadaan. Sedangkan untuk penulisan ḍammah tanwīn disimbolkan dengan dua huruf wāwu kecil yang saling bertentangan atau bertumpuk di atas huruf. Shiddah disimbolkan dengan kepala huruf shin tanpa titik. Tidak ada perbedaan peletankannya sesuai dengan harakat huruf. Penandaan mād tidak disimbolkan dengan tanda tertentu. Sedangkan hamzah ditandai dengan kepala huruf „ain dalam versi kecil.
Item Type: | Thesis (skripsi) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Naskah mushaf H. Syu‟aib, migrasi dan komodifikasi naskah, rasm, ḍabṭ |
Subjects: | Al-Qur’an dan Tafsir > Manuskrip al-Qur'an dan Tafsir Al-Qur’an dan Tafsir > Rasm Dlabt |
Divisions: | Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT) |
Depositing User: | Ms perpus staiwar |
Date Deposited: | 18 Aug 2023 13:02 |
Last Modified: | 18 Aug 2023 13:02 |
URI: | http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/219 |
Actions (login required)
View Item |