KARAKTER MANUSIA DALAM AL-QUR`AN: KAJIAN TEMATIK

Islamiyah, Nur (2020) KARAKTER MANUSIA DALAM AL-QUR`AN: KAJIAN TEMATIK. skripsi thesis, Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Anwar.

	Text 1_HALAMAN AWAL.pdf Download (4MB)
	Text 2_BAB I.pdf Download (644kB)
	Text 3_BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (693kB)
	Text 4_BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (844kB)
	Text 5_BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)
	Text 6_BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (256kB)
	Text 7_DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (657kB)

Abstract

Penelitian ini mengkaji tafsir tematik. Tafsir tematik merupakan sebuah tafsir yag enjawab tantangan zaman dengan berdasarkan tema. Fokus pada penelitian ini adalah karakter dasar manusia yang dimaksudkan dalam al-Qur`an. Dalam penelitian ini mendeskripsikan bahwa pada dasarnya manusia itu memiliki karakter yang berjenis hayawaniyah. Artinya dalam diri manusia terdapat nafsu yang merujukpada kemampuan untuk menyukai (menerima) sesuatu atau tidak. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian pustaka (library research) dan metode penelitiannya adalah kualitatif yang mana hasil penelitiannya dihasilkan dari data deskriptif yang berupa data tertulis. Data primer diambil dari al-Qur`an yang berkaitan dengan karakter manusia, dan data sekunder diambil dari berbagai literatur yang berkaitan dengan tema. Penelitian ini menggunakan teori karakter Imam al-Ghazali. Menurut pandangannya bahwa manusia itu terdiri dari dua bagian dasar, yaitu jasadi dan ruhani. Kedua unsur ini merupkan suatu kesatusan yang tidak dapat dipisahkan. Akan tetapi, yang lebih menonjol adalah bagian ruhani. Dengan meminjam teori karakter Imam al-Ghazali sebagai pendukung dalam penelitian ini, maka penelitian ini mengungkap beberapa poin. Pertama, manusia merupakan makhluk hedonis. Kedua, manusia memiliki karakter susah payah (kondisi kesulitan). Ketiga, manusia suka tergesa-gesa. Keempat, manusia selalu tamak dan melampaui batas. Kelima, manusia berkarakter kikir. Keenam, manusia banyak membantah. Ketujuh, manusia mudah putus asa, putus harapan dengan Allah. Kedelapan, manusia ingkar nikmat. Dan yang terakhir, manusia dianugrahi fitrah

Actions (login required)

View Item