PENAFSIRAN TAFSIR AL-MISBAH QS. ALI-‘IMRĀN [3]: 38 DALAM PERSPEKTIF MAQĀṢID AL-SHARĪ’AH (KRITIK ATAS FENOMENA GAYA HIDUP CHILDFREE)

Yunani, Erinda Esta (2024) PENAFSIRAN TAFSIR AL-MISBAH QS. ALI-‘IMRĀN [3]: 38 DALAM PERSPEKTIF MAQĀṢID AL-SHARĪ’AH (KRITIK ATAS FENOMENA GAYA HIDUP CHILDFREE). skripsi thesis, STAI Al-Anwar Sarang Rembang.

[img] Text
BAGIAN AWAL.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB I.pdf

Download (1MB)
[img] Text
BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy
[img] Text
BAB V.pdf

Download (651kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (627kB)
[img] Text
CURRICULUM VITAE.pdf
Restricted to Registered users only

Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Penelitian ini merupakan telaah terhadap penafsiran tafsir Al-Misbah terhadap QS. Ali-‘Imrān [3]: 38 menggunakan pendekatan maqāṣid al-sharī’ah yang akan mengkritik fenomena gaya hidup childfree. Childfree atau pilihan untuk tidak memiliki anak memunculkan kesenjangan sosial khususnya di Indonesia yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Pasalnya, seorang muslim sangat dianjurkan agar memiliki keturunan. Kajian ini menarik untuk ditelaah lebih dalam guna mengetahui tujuan syariat atas dianjurkannya berketurunan, didukung dengan pendekatan maqāṣid al-sharī’ah sebagai tolok ukur pemberlakuan suatu hukum. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif, dengan berfokus pada fenomena yang sedang diteliti. Kajian ini menggunakan tafsir Al-Misbah sebagai bahan pertimbangan karena terdapat penjelasan di dalamnya atas QS. Ali-‘Imrān [3]: 38 yang bertolak belakang dengan gaya hidup childfree. Yaitu mengenai cara doa Nabi Zakaria yang hanya menyebut satu saja sifat Allah tanpa dirangkaikan dengan sifat lain, yang kemudian ditafsiri oleh Quraish Shihab bahwa doa itu dipanjatkan dengan lirih dan sangat tulus. Doa tersebut berisi suatu keinginan oleh Nabi Zakaria agar diberi keturunan yang saleh oleh-Nya. Tentu peristiwa ini bertentangan dengan tren childfree. Namun setelah peneiliti menelaahnya menggunakan pendekatan maqāṣid al-sharī’ah, pilihan childfree merupakan sesuatu yang diperbolehkan demi mewujudkan kemaslahatan manusia di dunia dan di akhirat. Meski demikian, sebagai umat Islam hendaknya kita mengupayakan dan berjuang dalam melaksanakan sesuatu yang sangat dianjurkan oleh syariat. Keywords: Al-Misbah, maqāṣid al-sharī’ah, childfree.

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Living Qur'an
Al-Qur’an dan Tafsir > Ilmu al-Quran dan Tafsir (Umum)
Al-Qur’an dan Tafsir > Tafsir Sosial
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Erinda Esta Yunani
Date Deposited: 14 Oct 2024 03:03
Last Modified: 14 Oct 2024 03:03
URI: http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/1548

Actions (login required)

View Item View Item