LIVING QUR`AN DALAM TRADISI ADAT SEMENDE: STUDI TERHADAP PROSES PELAKSANAAN NGINDUN DI DESA REBANG TINGGI, KECAMATAN BANJIT, KABUPATEN WAY KANAN, LAMPUNG

khulafaur, Rosyidin (2024) LIVING QUR`AN DALAM TRADISI ADAT SEMENDE: STUDI TERHADAP PROSES PELAKSANAAN NGINDUN DI DESA REBANG TINGGI, KECAMATAN BANJIT, KABUPATEN WAY KANAN, LAMPUNG. skripsi thesis, STAI Al-Anwar Sarang Rembang.

[img] Text
1-HALAMAN AWAL.pdf

Download (2MB)
[img] Text
2-BAB I.pdf

Download (367kB)
[img] Text
3-BAB II.pdf
Restricted to Registered users only

Download (309kB)
[img] Text
4-BAB III.pdf
Restricted to Registered users only

Download (507kB)
[img] Text
5-BAB IV.pdf
Restricted to Registered users only

Download (449kB)
[img] Text
6-BAB V.pdf

Download (194kB)
[img] Text
7-DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (262kB)
[img] Text
8-LAMPIRAN.pdf
Restricted to Registered users only

Download (512kB)

Abstract

Skripsi ini mengkaji fenomena living Qur`an pada tradisi Adat Semende Terhadap Proses Pelaksanaan Ngindun Di Desa Rebang Tinggi, Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, Lampung yang proses pelaksanaannya terdapat pembacaan al-Qur`an. Penelitian ini menggunakan teory penasiran pada tindakan (verstehen) dan tindakan sosial Max Weber yang telah di jelaskan bahwa terdapat empat tipe tindakan; yaitu tindakan rasionalitas instrumen, tindakan rasionalitas yang berorientasi nilai, tindakan afektif dan tindakan tradisional. Hasil dari penelitian ini adalah: 1) proses tradisi Ngindun yang dilakukan oleh masyarakat Semende setiap kali ada kelahiran anak, pembacaannya dimulai dari tahlil, al-barzanji, kemudian pembacaan surah Ali Imran ayat 31-36, dilanjutkan doa serta diakhiri dengan menyantap hidangan yang sudah ada. 2) posisi al-Qur`an dalam tradisi Ngindun menjadi penting, karena dalam tradisi ini menggunakan al-Qur`an sebagai acuan, al-Qur`an sebagai pegangan, al-Qur`an sebagai bacaan mulia, dan al-Qur`an sebagai sumber keberkahan. 3) Pembacaan al-Qur`an bukan sekedar tradisi atau kebiasaan yang harus ada, melainkan sebagai bentuk keyakinan dan harapan agar selalu bersyukur telah diberikan keturunan yang mereka inginkan dan anak tersebut menjadi anak yang baik sesuai kandungan ayat tersebut dan suci seperti kesucian maryam. 4) nilai-nilai yang dijaga dalam tradisi Ngindun secara keseluruhan, yakni: a) nilai ibadah, b) nilai syukur, c) nilai sedekah, d) nilai silaturrahmi, dan e) nilai tolong menolong. 5) makna yang terkandung dalam tradisi Ngindun secara fenomenologis berdasarkan tindakan tradisional, yakni: masyarakat ingin menjaga dan melestarikan tradisi yang sudah dilakukan secara turun temurun dan diwariskan dari leluhur kepada mereka.

Item Type: Thesis (skripsi)
Subjects: Al-Qur’an dan Tafsir > Living Qur'an
Al-Qur’an dan Tafsir > Ilmu al-Quran dan Tafsir (Umum)
Divisions: Fakultas Ushuluddin > Program Studi Ilmu Al Quran dan Tafsir (IAT)
Depositing User: Khulafaur Rosyidin
Date Deposited: 15 Jun 2024 02:39
Last Modified: 15 Jun 2024 02:39
URI: http://repositori.staialanwar.ac.id/id/eprint/1090

Actions (login required)

View Item View Item